Potongan-Potongan Pohon yang Terbawa Banjir Bandang Sumatera: Pesan Keras dari Alam tentang Deforestasi dan Konsumsi Kertas

Banjir bandang yang melanda wilayah Sumatera kembali membawa pemandangan memilukan: aliran deras yang menghantam rumah, merusak fasilitas umum, dan di tengah lumpur kecokelatan itu, berserakan potongan-potongan pohon yang tumbang dan terseret arus. Pemandangan ini bukan hanya sisa dari bencana, tetapi juga simbol dari akar masalah yang lebih dalam yakni deforestasi.

Hutan yang dulu menjadi perisai alami kini semakin berkurang akibat penebangan pohon untuk berbagai kepentingan, termasuk industri kayu dan kertas. Ketika pohon ditebang berlebihan tanpa kontrol, tanah kehilangan kekuatannya untuk menahan air. Saat hujan lebat turun, tanah mudah jenuh, air meluap, dan pohon-pohon yang tersisa pun ikut tumbang dihantam arus.

Ironisnya, pohon yang banyak terlihat sebagai “puing” pada banjir bandang juga merupakan bahan baku utama untuk pembuatan kertas. Di tengah upaya mendorong penggunaan kemasan kertas sebagai alternatif plastik, muncul pertanyaan penting: bagaimana kita bisa memilih solusi lingkungan, jika bahan bakunya justru berkontribusi terhadap kerusakan alam?